Membuat toko online memang hanya membutuhkan usaha yang sedikit, oleh karena itu banyak sekali toko online bermunculan dari mulai pemilik toko fisik sampai sekedar reseller dropship. Semuanya mengharapkan tokonya akan menjadi ramai dikunjungi dan memperoleh peningkatan penjualan, namun hidup tidak seindah cerita dongeng. Membuat toko online memang sangat mudah, tetapi permasalahannya bukan pada membuat, melainkan menggunakan dan merawat saluran online tersebut.
Berikut ini adalah masalah yang dihadapi toko online dan solusinya:
1. Marketplace / FJB sepi kunjungan
Sepinya jumlah hits atau kunjungan ke marketplace seperti tokopedia, bukalapak, kaskus, dll dapat dipahami karena banyaknya barang yang duplikasi (banyak saingan). Misalnya seseorang ingin menjual kaos distro, lihat berapa banyak thread / item yang berisi kaos distro? Tentunya penuh sesak sampai tidak bisa bernafas. Apalagi barang yang ia jual tidak unik, sehingga barang yang identik juga harus saling sikut.
Solusi:
Tidak ada solusi mudah dalam hal ini, kecuali membeli paket promosi dari penyedia marketplace. Apabila seseorang enggan menggunakan fitur tersebut, ia bisa menurunkan harga menjadi yang termurah. Beberapa marketplace menyediakan fitur sorting dengan harga termurah, tetapi kerugiannya margin menipis. Penulis tidak menganjurkan cara yang bertentangan dengan terms of use dari situs marketplace seperti membuat thread yang banyak, duplikasi, dan multi ID karena perilaku curang akan menyedot kebaikan dalam diri kita.
2. Situs E-commerce sepi kunjungan
Membuat website sangat mudah, tetapi mengarahkan traffic jauh lebih sukar. Apabila diibaratkan suatu jalan, situs yang baru akan berada dalam gang yang sangat terpencil sehingga mustahil bisa ditemukan dalam halaman teratas google.
Solusi:
Solusi terbaik dari website yang sepi kunjungan adalah dengan memperbaiki kualitas konten. Buatlah video tutorial, artikel tips dan trik seperti yang penulis lakukan untuk menjaring pembaca. Konten yang baik dan bahasa pemrograman yang rapi (cukup standar CMS sudah OK) akan membuat google mengindeks situs dengan lebih mudah. Jangan lupa daftarkan situs web pada Google Webmaster Tools dan upload sitemap situs web pada tools tersebut.
Tidak disarankan untuk memakai keyword on domain (www[dot]jualankaosmurah[dot]com) karena walaupun akan lebih mudah terindeks, nama dari situs web tidak menggambarkan bahwa anda adalah seorang yang profesional. Walaupun ada hits, konversi dari hits ke penjualan akan rendah. Tidak ada situs terkenal menggunakan keyword on domain (google, yahoo, amazon, ebay, kaskus). Jangan gunakan fokus pada optimasi SEO, fokuslah pada konten dan performa website (ringan, bersih, sederhana).
3. Situs / Marketplace / FJB banyak hits namun minim penjualan
Artinya pengunjung yang sudah datang kecewa dengan konten website. Konten bisa berupa tampilan foto produk, deskripsi, dan harga, atau bisa juga karena sistem order yang menyulitkan. Pengunjung yang tidak yakin dengan konten suatu web, tidak akan melakukan pesanan.
Solusi:
Pastikan nomor kontak dan cara melakukan pesanan sudah sejelas dan sesederhana mungkin. Pastikan juga harga produk masih bersaing dan foto produk menarik. Baca tutorial Tips Foto Produk untuk Jual Beli Online untuk mendapatkan hasil foto yang maksimal. Tonjolkan sisi profesional di profil agar calon pembeli percaya.
4. Akun Sosial Media Minim Like dan Share
Kesalahan yang utama seseorang adalah menganggap bahwa akun sosial media hanya digunakan untuk promosi. Tidak akan ada orang yang me-like, follow, add akun yang hanya jualan, kalaupun ada paling-paling hanya kerabat atau akun kloningan. Semakin ia melakukan spamming dan dengan gencar menawarkan produknya, semakin sedikit orang yang akan menyukainya.
Solusi:
Seseorang semestinya memberikan sesuatu yang bernilai agar akun sosial medianya disukai, bisa berupa artikel, gambar, video, dll. Orang yang merasa keberadaan akun tersebut bernilai akan me-like akun tersebut. Kita juga dapat membangun komunitas dan interaksi yang lebih baik. Coba berikan 9 konten yang bernilai baru kemudian 1 konten promosi dalam tiap 10 posting pada sosial media.
Empat masalah di atas adalah masalah klasik yang dihadapi oleh toko online. Intinya, semakin baik konten dan pelayanan seseorang, maka semakin banyak pembeli yang akan bertransaksi dengannya. Tidak ada cara cepat dalam hal ini, tidak ada jalan pintas dalam hidup ini. Tetap semangat! 🙂
Kutip artikel ini:
Kontributor KuBisnis, 2015, https://www.kubisnis.com/masalah-yang-dihadapi-toko-online-dan-solusinya/ (diakses pada 21 Nov 2024).
Artikel ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada KuBisnis di akun fb/twitter/google kami di @KuBisnis.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan artikel.