Kekeliruan berpikir genetik | genetic fallacy

Joni sedang asyik meminum kopi sambil membaca koran pada suatu pagi yang cerah. Tiba-tiba ia mendapatkan pesan dari dokter pribadinya tentang bahaya vaksinasi yang dapat menyebabkan autisme. Karena pesan itu dari seorang dokter yang ia percaya, maka ia lalu percaya saja bahwa vaksin dapat menyebabkan autisme. Nah, contoh ini adalah contoh sesat pikir atau kekeliruan berpikir "genetik." Sesat pikir genetik adalah kekeliruan logika berpikir karena hanya mempertimbangkan klaim berdasarkan siapa/sumber klaim, bukan isi dari klaim tersebut. Kesalahan berpikir ini umum sekali terjadi di kalangan masyarakat yang belum memiliki edukasi yang baik dan sudah terbiasa dengan budaya berkelompok.

kesalahan-berpikir
Oleh Tumisu | Pixabay

Dalam mempertimbangkan kebenaran/kesahihan suatu klaim, maka anda sebaiknya mempertimbangkan isi dari klaim tersebut. Carilah penelitian-penelitian yang valid untuk dijadikan sebagai acuan, atau kalau anda tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan validasi klaim, anda cukup diam saja dan tidak ikutan share berita hoax. Kesalahan berpikir genetik ini bisa positif maupun negatif. Contoh autisme tadi adalah contoh yang positif, maksudnya anda percaya suatu klaim karena anda percaya sumbernya. Sebaliknya pada contoh negatif, anda juga bisa tidak percaya suatu klaim karena anda tidak percaya sumbernya. Mungkin anda juga sering mendengar tentang ad hominem fallacy yang mempertimbangkan klaim berdasarkan karakter personal sumber klaim, bukan isi dari klaim tersebut. Ad hominem fallacy merupakan bagian dari genetic fallacy.

Genetic fallacy dipakai untuk marketing

Anda mungkin pernah membaca atau mendengar kutipan "mau kaya? Berhentilah sekolah", "lakukan apa yang anda cintai," atau "ciptakan produk yang unik," dan lain-lain. Kutipan-kutipan ini dipopulerkan oleh pengusaha yang sukses sehingga otak anda lalu berpikir bahwa ajaran dalam kutipan ini benar. Kemudian anda juga berpikir dalam hati "kalau saya ingin sukses, maka saya harus mengikuti ajaran orang sukses."

Ketika kamu miskin, belum sukses, semua kata-kata bijakmu terdengar seperti kentut. Tapi ketika kamu kaya dan sukses, kentutmu terdengar sangat bijak dan menginspirasi - Jack Ma.

Contoh di atas adalah bahaya sesat pikir genetik yang mempertimbangkan kebenaran suatu klaim berdasarkan sumber klaim, bukan isi klaim tersebut. Memang sih ketika anda belum memiliki pengetahuan yang luas, anda akan lebih mudah "tertipu" karena anda tidak akan memiliki cukup waktu untuk memvalidasi semua klaim yang anda dengar. Anda harus paham bahwa sekolah itu penting! Karena sekolah merupakan pondasi untuk mempersiapkan anda agar dapat belajar mandiri di lapangan. Belajar itu tidak pernah selesai dalam hidup ini. Oleh karena itu apabila anda mau kaya, anda haruslah terus menerus belajar entah itu di bangku sekolah formal atau non formal.

Lakukanlah pekerjaan yang halal tidak peduli anda suka atau tidak demi mencukupi kebutuhan hidup anda. Ide bahwa anda harus melakukan apa yang anda cintai untuk dapat sukses itu cukup menyesatkan. Kenapa? Karena meskipun saya mencintai video games, kemungkinan saya untuk dapat memenuhi kebutuhan dari bermain game itu sangat kecil. Apabila kebetulan anda bekerja pada bidang yang anda sukai, bagus! Tetapi untuk anda yang tidak beruntung, jangan khawatir! Belajarlah untuk mencintai profesi anda.

Dan yang terakhir, ciptakanlah produk yang tidak hanya unik, tetapi yang terpenting bisa berguna.

Dengarkan saran anak buah anda

Untuk anda yang sudah berada di posisi atas terkadang anda sudah merasa berada di puncak dunia, paling pintar, dan paling hebat. Anda lalu tidak lagi mendengarkan saran dari orang-orang yang anda anggap posisinya berada di bawah anda. Ketahuilah bahwa secara tidak sadar cara pikir anda ini sesat. Benar sekali contoh ini adalah kasus sesat pikir negatif, di mana anda tidak percaya suatu klaim karena anda tidak percaya sumber klaim tersebut.

Orang yang tidak anda percaya bisa saja memberikan klaim yang valid. Untuk itu anda sebaiknya meneliti konten klaim tersebut dengan kepala dingin. Jangan lalu "saya tidak percaya harga menu restoran saya mahal karena yang memberi tahu saya adalah tukang parkir." Ingat bahwa tukang parkir kadang menerima banyak cerita langsung dari konsumen. Ia dapat memperhatikan raut wajah konsumen dan bahasa tubuh konsumen sebelum dan sesudah mengunjungi restoran anda.

Akhir kata, sebagai manusia kita memang penuh dengan bias dan kesalahan berpikir. Namun, kita harus terus berusaha meminimalkan kesalahan ini dengan terus belajar dan berlatih mencerna konten dengan objektif. Apabila anda dapat berpikir secara rasional, maka niscaya anda akan memperoleh kesuksesan dalam pekerjaan anda.

Kutip artikel ini:
Kontributor KuBisnis, 2019, https://www.kubisnis.com/kesalahan-berpikir-genetic-fallacy/ (diakses pada 21 Dec 2024).

Artikel ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada KuBisnis di akun fb/twitter/google kami di @KuBisnis.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan artikel.

Avatar photo
KuBisnis

Penerbit KuBisnis adalah penerbit artikel bisnis dan kewirausahaan berkualitas. KuBisnis percaya bahwa setelah proyek artikel ini selesai, Indonesia akan menjadi negara yang memiliki banyak entrepreneur! Semua konten tulisan, gambar, dan video pada situs ini adalah hak cipta KuBisnis, kecuali dinyatakan khusus secara tertulis. Hak cipta dilindungi oleh DMCA dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Articles: 91