Apa itu Opportunity Cost? Teori Esensial Dalam Kehidupan!

Opportunity Cost atau biaya peluang/biaya kesempatan/biaya kemungkinan adalah adalah kerugian (atau biaya) dari hilangnya potensi keuntungan dari suatu pilihan ketika kita memilih untuk mengambil pilihan yang lain. Atau dengan kata lain, sesuatu yang harus kita korbankan saat kita memilih sebuah pilihan. Sebagai contoh apabila kita memiliki uang lima juta rupiah, kita akan memiliki berbagai pilihan untuk menggunakan uang tersebut, antara lain membuka usaha, liburan ke pantai, atau membeli gadget. Dalam ketiga alternatif pilihan tersebut pasti ada keuntungan dan kerugian dari masing-masing pilihan.

Berbagai Kemungkinan Dari Lima Juta Rupiah

Kalau kita memilih uang lima juta untuk membuka usaha sesuai dengan keahlian yang kita punya, bisa jadi uang lima juta tersebut akan bertambah nominalnya menjadi 50 juta. Namun, kita tidak dapat merasakan kenikmatan liburan di pantai, dan kita juga tidak dapat mendapatkan gadget yang kita inginkan. Sedangkan kalau kita memilih liburan di pantai, kita akan mendapatkan pemandangan indah dan kesejukan angin semilir sehingga stress kita hilang, namun kita juga harus rela uang lima juta habis dalam sekejap. Selain itu, kita juga tidak dapat memperoleh gadget keluaran terbaru, dan seterusnya.

pilihan
Oleh qimono | Pixabay

Dari ketiga ilustrasi tersebut selalu ada plus minus yang akan kita hadapi, tergantung kita menyikapi pilihan tersebut secara matang dan tentunya bermanfaat untuk kehidupan kita. Sebagai contoh, saya tidak akan membeli gadget trendy karena saya sudah mempunyai gadget dan masih bisa dipakai untuk 1-2 tahun mendatang dan saya juga tidak akan liburan ke pantai dalam waktu dekat karena bagi saya kumpul dengan keluarga untuk sekedar nonton di bioskop itu sudah mewakili hiburan dan liburan bagi saya. Lebih baik bagi saya untuk membuka usaha, untuk memperdalam keterampilan saya pada bidang dagang. Apabila anda menyukai bidang kuliner maka anda dapat menggunakan uang lima juta tersebut untuk membeli bahan-bahan roti dan mengikuti pelatihan pembuatan kue. Ketika anda sudah mahir, maka anda akan memiliki potensi mendapatkan keuntungan 50 juta, dan bukan kehilangan uang lima juta.

Meskipun demikian, liburan atau membeli gadget tidaklah selalu merupakan pilihan yang buruk. Semua tergantung pada kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan. Membeli gadget yang keren bisa menjadi menguntungkan apabila gadget tersebut digunakan untuk hal yang bermanfaat. Contohnya apabila anda adalah pemilik online shop, nah bisa saja gadget tersebut adalah alat yang tepat untuk memperlancar usaha anda. Dengan menggunakan gadget terbaru tentunya anda akan mempunyai lebih banyak fasilitas (misalnya kualitas foto lebih baik, komunikasi lebih lancar, dll.) untuk dapat menarik konsumen datang untuk membeli barang-barang anda. Sehingga, uang lima juta tersebut bisa memberikan keuntungan. Liburan ke pantai bisa juga menjadi menguntungkan apabila setelah liburan kita medapatkan aura-aura positif, mengurangi stress, dan bisa kembali bekerja dengan produktif. Atau bisa juga saat liburan ke pantai kita gunakan untuk mencari spot-spot foto yang instragamable lalu bisa digunakan untuk Outfit Of The Day (OOTD) sehingga tawaran-tawaran iklan bisa kita dapatkan. Intinya, anggap uang lima juta sebagai modal untuk mendapatkan keuntungan.

Untuk anda yang kebetulan memiliki uang lima juta tapi bingung mau digunakan untuk apa, mengutip dari pernyataan dari Bob Sadino yang mengatakan bahwa "Jangan menunggu mempunyai banyak uang untuk membuka usaha tetapi membuka usaha untuk mendapatkan banyak uang." Jadi untuk memulai usaha tidak perlu membutuhkan modal yang besar tetapi yang harus kita butuhkan adalah niat untuk memulai usaha. Meskipun dengan modal yang sedikit, namun cepat atau lambat apabila kita serius dalam bekerja, pada akhirnya kita akan mendapatkan keuntungan yang besar.

Biaya Kesempatan dan Spesialisasi

Masih terkait dengan opportunity cost, ada satu lagi ilustrasi. Ada seorang anak yang gemar menggambar tetapi ia lemah dalam pelajaran matematika suatu ketika orang tuanya mendapati nilai di rapor anak tersebut nilai matematikanya hanya mendapatkan enam sedangkan nilai seni menggambar mendapatkan delapan. Setelah melihat nilai rapor orang tuanya menghiraukan nilai seni menggambar anaknya yang dianggap sudah baik dan berniat untuk menaikkan nilai matematika anaknya dengan cara memanggil guru les yang terbaik untuk mengajari matematika. Pada akhirnya nilai matematikanya tidak didapati kenaikan yang signifikan dan kemampuan menggambar juga hanya sebatas rata-rata. Pada kasus ini orang tua lebih memilih agar nilai matematika anaknya naik dibanding meningkatkan kemampuan/bakat anak di bidang seni. Apabila orang tua mendukung bakat anak dengan cara mengikutkan kompetisi-kompetisi bisa jadi anak tersebut akan menjadi pelukis yang terkenal. Pada contoh ini, orang tua mengorbankan kemungkinan anaknya menjadi pelukis/ilustrator/komikus untuk nilai matematika yang lebih baik.

Esensi biaya kesempatan yang diciptakan oleh David Ricardo ini sebenarnya mengajarkan kita untuk melakukan spesialisasi lalu kemudian berdagang. Si anak pada contoh di atas mungkin hanya bisa melukis, tetapi dia sangat baik dalam melakukan pekerjaannya, sehingga dia akan lebih baik apabila hanya berfokus untuk melukis untuk mendapatkan uang yang banyak. Nah, uang tersebut lalu bisa ia gunakan untuk menyewa pegawai untuk membersihkan rumah, memperbaiki kendaraan, dan sebagainya, untuk memenuhi seluruh kebutuhannya. Biaya kemungkinan ini juga mengajarkan kita untuk selalu melihat untung rugi dalam semua alternatif pilihan yang hendak kita ambil, tidak hanya nilai yang secara eksplisit terlihat (lima juta) tetapi nilai yang secara implisit dapat kita perjuangkan (50 juta).

Kutip artikel ini:
Kontributor KuBisnis, 2019, https://www.kubisnis.com/apa-itu-opportunity-cost-teori-esensial-dalam-kehidupan/ (diakses pada 21 Nov 2024).

Artikel ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada KuBisnis di akun fb/twitter/google kami di @KuBisnis.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan artikel.